Memang tak perlu banyak cara untuk menjadi bodoh, tak perlu banyak teori untuk menjadi tolol, hanya dengan menanamkan kebodohan kemudian menyemainya dengan ketololan, sudah cukup.
Itulah yang saya rasakan akhir² ini, apakah saya benar² mengalami degradasi otak? yang pernah diungkapkan oleh mbak Septia Rani. Kata degradasi sering saya dengar ketika mengamati dunia sepakbola dimana tim yang mengalami degradasi adalah beberapa tim yang berada di peringkat terbawah, degradasi berarti turun ke level yang lebih rendah. Apakah degradasi jg dapat berarti menjadi lebih lemah? apabila benar, sungguh rugilah diriku :(.
Indikasinya:
- Otak saya tidak mau diajak untuk berputar lebih cepat, *jd semakin oon*.
- Rasa malas bertambah dan terus bertambah.
- Rasa ingin tahu saya yang biasanya besar, sekarang hilang seketika.
- Tidak bisa mengendalikan diri dengan baik.
- Nilai ujian yang tidak memuaskan :(.
- Semakin mudah mendzalimi orang lain :(.
Kenapa hal seperti ini bisa terjadi?
Sepertinya saya memang butuh energi baru atau motivasi??? arrrgghhh…
Semoga hal ini tidak berlarutlarut dan saya dapat bangkit lagi. Lotta!!!
arif.. aku dibilang bego sama mas wijna.. T_T
ayo kita bangkit lagi!!
bah, ko’ bisa?
knp?
dya blg aq krg memahami tulisannya, sama aja kan ama bego.. trus dya malah blg klo pikiranku liar..
beuh, tulisan yg mn?
becanda kali dianya,atau mbak tia aja yg terlalu menganggap serius perkataannya 😀
cari motivasi pada dirimu sendiri..
dan motivasi pertama dan utama adalah ALLAH
😀
yak,dimengerti 😀
Kok sama spt yang aku alami ya. Ini udah terjadi berbulan3 lamanya